Langsung ke konten utama

Catatan Hatiku Tentangmu, Ibu

Ribuan kilo jalan yang kau
tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu Ibuku sayang
Masih terus berjalan
Walau langkah kaki penuh darah penuh nanah
¤ Seperti udara kasih yang engkau berikan tak mampu ku membalas ibu oh ibu
(Ibu - Iwan Fals)

Mungkin bagi sebagian orang, prosa ini menggelikan. Lucu. Kekanakan. Namun bagiku, ini berharga. Tak peduli kau kan menertawakanku, terserah
.
Ibu - Iwan Fals. Lagu yang indah. Lagu yang tepat. Lagu yang menggambarkan betapa besar jasa, pengorbanan, peran dominan sosok ibu bagi hidupku
.
Begitulah, Bu.
Begitu berharganya kau bagiku.
Kau kayuh sepeda tuamu. Menyusuri ribuan kilometer.
Sudah hampir 20 tahun kau memeras energi, pikiran, dan hatimu untukku.
Anakmu hanya satu.
Hanya aku.
Dan aku, oh ibu maafkan aku. Aku belum bisa membahagiakanmu. Bahagiamu.
Kata ini selalu menghantuiku.
Apa-apaan aku ini?
Tak bisa mempersembahkan kebanggaan ke pundak ibu.
Ibu oh ibu.
Percayalah.
Cintamu mendalam terukir di hatiku. Tak mungkin aku kan melupakan segala pengorbananmu selama ini.
Kau tetap menjadi yang terbaik bagiku.
Aku tahu, bahagiaku adalah bahagiamu.
Aku tahu, melihatku tersenyum bangga adalah hadiah terindahmu. Ah, aku memang bodoh.
Begitu saja melewati hidup hanya melulu berpikir tentang hidupku sendiri.
Ibu, banyak waktu yang kau lalui hanya demi bahagiaku.
Ibu, banyak kesempatan indah bagi hidupmu , namun kau lewatkannya, hanya demi memberi yang terbaik untukku.
Saat kau antarkan mantel ke sekolahku.
Saat kau masakkan makanan kesukaanku.
Saat kau balut rasa sakit yang menderaku.
Saat kau kuatkan aku jika ada yang menertawaiku.
Saat dengan setianya kau memberi kekuatan padaku saat aku terpuruk.
Saat kau hapuskan air mata yang meleleh karena beban hidup yang menghimpitku.
Saat hidup telah benar-benar menekan kita, kau kuatkan aku. Kau memelukku dengan hangatnya dekapan tanganmu.
Saat kau tuturkan kata-kata saktimu supaya ku selalu kuat menjalani hidup.
Saat kau ingatkan akan kewajibanku.
Saat kau membelaku jika aku dihadapkan pada orang-orang yang memusuhiku.
Kau memang wanita super, luar biasa.

Mampukah aku hidup tanpamu? Wanita terbaik dan terindahku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AWE SAMBAT #4

  Tuhan, pengen nabung nih. Banyak yang pengen saya lakukan. Butuh banyak uang. Boleh minta kerjaan? Tuhan pun ngasih kerjaan. . . Orang sukses: Alhamdulillah, ada kerjaan. Kerja kerja kerja! Selesai. Me: Alhamdulillah, ada kerjaan. Tapi, nanti aja deh. Lagi mager. Besoknya. DL masih lama. Ntar aja. Besoknya lagi. Ntar aja pas mepet DL. Pas udah DL. Ya ampun, gimana nih? Ak kudu mulai dari mana? *** Kaya gitu kok suka ngeluh hidup "cuma gitu-gitu aja". Flat. Monoton. Ya emang kamunya (kamu, We) ga ada aksi. Ga mau berubah. Udah gitu masih bisa senyam-senyum pula. Gila!

TERNYATA, SAYA ADALAH MANUSIA BUSUK BAGI BEBERAPA ORANG

Pernah ga sih merasa bahwa di dalam hidupmu yang kamu pandang baik-baik saja itu, ternyata kamu busuk bagi beberapa orang? Tanpa sengaja sikap, tutur, atau tulisanmu menyinggung yang lain. Itu yang sedang saya renungi sekarang. Jangan-jangan ... sering orang tersinggung dengan apa yang saya lakukan, apa yang saya tampilkan, apa yang saya tuliskan? Berkaca pada hubungan sosial saya dengan lingkungan. Ada teman yang bersikap B aja selayaknya teman. Ada yang memperlakukan saya bak senior. Dan ... ada yang dingin sama saya. Dan saya ingin membicarakan yang bersikap dingin sama saya ini. Saat pertama menyadari sikapnya, saya begitu benci. Saya pikir, "Kenapa ni anak kok beda banget klo sama saya? Sama yang lain bersikap B aja. Tapi klo sama saya kok serasa ada tembok tinggi? Kaku." Saya menyalahkan dia. Saya menyalahkan sikapnya. Sampai akhirnya, sampailah di pemikiran: Eh, kayaknya yang salah saya deh. Jangan-jangan, selama ini saya memperlakukan

BACKPAKER KE NEGERI JIRAN: MALAYSIA

Hai, hai, halo. Mau cerita tipis-tipis nih tentang "petualangan" saya ke Negeri Jiran dua tahun lalu. Iya, tahun lalu. Tapi, baru sempet nulisnya sekarang. Hahahaha. Kelihatan banget malesnya. Alhamdulillah, salah satu mimpi masa kecil #haish tercapai juga. Dari kecil saya tuh ngefans banget sama Riani Djangkaru. Si cewek tomboy, suka dolan, setrong, dan UWOW bangetlah di mata saya. Dulu doi jadi "pemeran utama" program JEJAK PETUALANG. Weslah, ya, intermezonya. Setelah paspor dan tiket ada di tangan, berangkatlah saya dan 5 temen saya ke Negeri Jiran. Kami berenam cewek semua. Tiga berangkat dari Solo, satu dari Surabaya, dan dua dari Jakarta. Kami berkumpul dan berangkat dari Bandara Soetta. Berangkat tengah malam, jadilah kami ngompreng dulu di Soetta. Maklum, janjian ketemuan jam 8 malam. Pesawat berangkat 00.30. Kan mayan kan ngomprengnya. Ngobrol ngalor-ngidul. Hingga datanglah waktu kudu antre panjang buat pemeriksaan tiket sama paspor. Alhamdulillah, s