Langsung ke konten utama

Kecenderungan

Hati manusia memang lemah. Manusia memang bisa cenderung lemah. Manusia hanya bisa berserah pada-Nya. DIA lah sang Maha Pembolak-balik hati. Dan DIA lah Pencipta kecenderungan ini. Hatiku sedang cenderung. Cenderung pada sesosok transparan bayang manusia. Tidak salah. Dan tidak bisa disalahkan. Sesuatu yang fitri, berasal dari kemurahan Ilahi. Pantasnya untuk disyukuri. Syukur karena hati kita ternyata masih hidup. Masih peka akan kecenderungan itu. Pertama, ini adalah sebuah nikmat. Kecenderungan ini adalah sebentuk energi luar biasa yang menguasai hati dan pikiran. Namun, setelah merasai, kecenderungan ini lantas kita tekan. Tekan hingga tak berbentuk. Biarlah yang awalnya tiada, menjadi tiada lagi. Karena tak berhak memiliki, aku pun rela melepas kecenderungan ini dengan senyum bahagia. Untuk apa aku menyesali sesuatu yang bukan tercipta untukku. Biarlah kecenderungan ini pergi. Pergi mencari kecenderungan yang lain, yang memang pasti tercipta untuk menemaninya. Selamat jalan kecenderungan. Tetap berpijaklah di bumi. Agar detak langkahmu dekat dengan sang Pemberimu. Dan aku, kan kulanjutkan hatiku mengarungi hidup yang fana'. Kan ku buka hatiku demi kecenderungan yang baru. Yakni, kecenderungan yang hakiki. Yang tepat sasaran. Terima kasih telah singgah sebentar dalam gubuk kalbuku. Selamat jalan.


¤120711¤

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AWE SAMBAT #4

  Tuhan, pengen nabung nih. Banyak yang pengen saya lakukan. Butuh banyak uang. Boleh minta kerjaan? Tuhan pun ngasih kerjaan. . . Orang sukses: Alhamdulillah, ada kerjaan. Kerja kerja kerja! Selesai. Me: Alhamdulillah, ada kerjaan. Tapi, nanti aja deh. Lagi mager. Besoknya. DL masih lama. Ntar aja. Besoknya lagi. Ntar aja pas mepet DL. Pas udah DL. Ya ampun, gimana nih? Ak kudu mulai dari mana? *** Kaya gitu kok suka ngeluh hidup "cuma gitu-gitu aja". Flat. Monoton. Ya emang kamunya (kamu, We) ga ada aksi. Ga mau berubah. Udah gitu masih bisa senyam-senyum pula. Gila!

TERNYATA, SAYA ADALAH MANUSIA BUSUK BAGI BEBERAPA ORANG

Pernah ga sih merasa bahwa di dalam hidupmu yang kamu pandang baik-baik saja itu, ternyata kamu busuk bagi beberapa orang? Tanpa sengaja sikap, tutur, atau tulisanmu menyinggung yang lain. Itu yang sedang saya renungi sekarang. Jangan-jangan ... sering orang tersinggung dengan apa yang saya lakukan, apa yang saya tampilkan, apa yang saya tuliskan? Berkaca pada hubungan sosial saya dengan lingkungan. Ada teman yang bersikap B aja selayaknya teman. Ada yang memperlakukan saya bak senior. Dan ... ada yang dingin sama saya. Dan saya ingin membicarakan yang bersikap dingin sama saya ini. Saat pertama menyadari sikapnya, saya begitu benci. Saya pikir, "Kenapa ni anak kok beda banget klo sama saya? Sama yang lain bersikap B aja. Tapi klo sama saya kok serasa ada tembok tinggi? Kaku." Saya menyalahkan dia. Saya menyalahkan sikapnya. Sampai akhirnya, sampailah di pemikiran: Eh, kayaknya yang salah saya deh. Jangan-jangan, selama ini saya memperlakukan

BACKPAKER KE NEGERI JIRAN: MALAYSIA

Hai, hai, halo. Mau cerita tipis-tipis nih tentang "petualangan" saya ke Negeri Jiran dua tahun lalu. Iya, tahun lalu. Tapi, baru sempet nulisnya sekarang. Hahahaha. Kelihatan banget malesnya. Alhamdulillah, salah satu mimpi masa kecil #haish tercapai juga. Dari kecil saya tuh ngefans banget sama Riani Djangkaru. Si cewek tomboy, suka dolan, setrong, dan UWOW bangetlah di mata saya. Dulu doi jadi "pemeran utama" program JEJAK PETUALANG. Weslah, ya, intermezonya. Setelah paspor dan tiket ada di tangan, berangkatlah saya dan 5 temen saya ke Negeri Jiran. Kami berenam cewek semua. Tiga berangkat dari Solo, satu dari Surabaya, dan dua dari Jakarta. Kami berkumpul dan berangkat dari Bandara Soetta. Berangkat tengah malam, jadilah kami ngompreng dulu di Soetta. Maklum, janjian ketemuan jam 8 malam. Pesawat berangkat 00.30. Kan mayan kan ngomprengnya. Ngobrol ngalor-ngidul. Hingga datanglah waktu kudu antre panjang buat pemeriksaan tiket sama paspor. Alhamdulillah, s