Langsung ke konten utama

KAMU HARUS PAHAM APA YANG KAMU MAU, KAMU HARUS TAHU APA YANG KAMU INGINKAN #2

KAMU HARUS PAHAM APA YANG KAMU MAU.

KAMU HARUS TAHU APA YANG KAMU INGINKAN.


mengapa demikian?

untuk menghindari penyesalan.


INI JUGA SATU BEKAL AMPUH UNTUK MENGHEMPAS OMONGAN ORANG LUAR YANG TIDAK TAHU CERITAMU.

YANG LUPA BAHWA KAMU ADALAH TOKOH UTAMA DALAM HIDUPMU.


mengapa harus mendengarkan omongan-omongan yang membuat mental terombang-ambing tak keruan?


angkat kepala dan terus berjalan.


***

kali ini saya ingin membahas spesifik tentang memilih pasangan.

sebenarnya bukan kapasitas saya bicara tema ini, hawong nikah saja belum. 😁


tapi, barangkali saja ... ada yang memiliki cerita yang sama. atau pernah mendengar cerita yang sama.


ada seorang pasutri, sebutlah Mei dan Okto.

Mei dan Okto sudah 2 tahun menikah. sudah ada seorang bayi lucu.


tetapi akhir2 ini, Mei sering mengeluh. dia lelah. merasa payah. sifat Okto mulai berubah. tak seperti ketika pacaran.


tenaga Mei habis2an dikuras untuk anak, suami, warung, serta urusan rumah. belum lagi dia harus ikut melunasi utang yang tiba2 muncul. Tinggal di pondok indah mertua pula.


dalam hidup Mei, mulai muncul penyesalan. pernikahannya, bukan seperti yang ia bayangkan. suaminya, ternyata tidak seperti yang dulu ia pikirkan.


hari-hari pasutri ini hanya diwarnai dengan sambat, aku kudu piye? aku kesel.


sambat. saling sindir di medsos. tanpa henti.


benar, itu memang komunikasi. tapi, kalau tujuannya tidak dipahami oleh sasaran, ya, sama aja ngomong sama cicak-cicak di dinding diam2 merayap.


karena ...

mau kamu semarah apa pun, nyindir model gimanapun, kalau yang jadi sasaranmu itu kagak paham (sebelum mencapai level introspeksi) sama apa yang kamu mau, kamu bakalan capek sendiri, besty.


kalau emang serius mau saling berbenah dan bahu-membahu menjalani ruwetnya hidup, sok atuh ngobrol dari hati ke hati.

bilang mau Mei gini. mau Okto gini.

ambil jalan tengah.

 

jalan yang harus dijalani masih panjang. jangan mau capek2 di awal perjalanan.

lekas selesaikan, agar tidak tertatih di jalan.


...

RETHINKING ABOUT MARRIAGE.

pernikahan seperti apa yang kamu mau, yang kalian sepakati.

biar tidak ada penyesalan.


rancang di depan. bicarakan secara gamblang. kenali calon benar2. biar PR nya tidak kebanyakan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Banyak Ditentang, Sebenarnya Childfree Itu Sebuah Ancaman Atau Ketidaksiapan Atas Perbedaan?

Ada netizen yang upload foto anaknya 24/7, society fine-fine saja. Namun, ketika ada seorang netizen upload pendapat pribadi, di lapak sendiri, testimoni pribadi pula, dianggap sebagai ancaman. Yakni seseorang yang memilih Childfree!!! Padahal kalau dipikir-pikir,  manusia itu makhluk dinamis. Apa yang dipikirkan detik ini, belum tentu lima menit berikutnya masih disepakati. Manusia itu makhluk terlabil sedunia, Beb. 😁 No offens, ya Ges ya. Ak cuma menyoroti kenapa kita enggak siap menerima perbedaan. Soal perlakuan bar-bar Gitasav juga, pernah enggak kalian riset atau apa, ya, istilahnya, merenung #halah kenapa seorang Gitasav bisa sebrutal itu ke netizen? Lelahkah ida? Karena jauuuuh sebelum masalah childfree, ada soal ‘stunting’ juga yang dia sebut, dia juga sudah sering diserang dan dikata-katain. Hehe Istilahnya, ojo jiwit yen ora gelem dijiwit. Pas Gitasav nyerang balik, eh, netijen baper ✌️🫢🏻 Eh, ini saya bukan lagi membela ea. Cuma mencoba melihat dari 2 sisi. Soalny...

KENAPA ORANG LEBIH SUKA NGASIH NASIHAT KETIMBANG SEMANGAT?

 Netijen: Lebay banget sih, gitu aja distatusin? Lo kere ya? Sampai ga bisa makan? Me: Anjay. πŸ˜‚ Cara tiap orang mengelola emosi, cara orang menghadapi masalah diri, cara orang untuk 'ngomong' itu beda-beda keleus. Kalau kamu tipe penyabar, tipe diem doang saat dihadapkan sama masalah yang sama kaya saya, ya monggo. Dipersilakan. Saya malah salut. Karena orang sabar disayang Tuhan. Saya punya cara sendiri. Urusan ga sabar, urusan ga disayang Tuhan, itukan hak prerogatif Tuhan.  Kasus beda perlakuan, beda cara memperlakukan warga, tetangga, itu udah jadi persoalan klasik di setiap masyarakat. Hambok deloken chat di WhatsApp ku. Isine wong do curhat. Cuma mereka orangnya sabar, jadi diem aja.  Saya ga masalah kok engga dapat beras, engga dapat sembako, saya punya duit. Alhamdulilah.  Yang jadi masalah adalah ... beda perlakuan. Kenapa harus membeda-bedakan? Berarti kasus ada tetangga mati sampai berhari-hari itu karena kasus kaya gini? Alhamdulillahnya, kemarin Pak RT ...

AWE SAMBAT #4

  Tuhan, pengen nabung nih. Banyak yang pengen saya lakukan. Butuh banyak uang. Boleh minta kerjaan? Tuhan pun ngasih kerjaan. . . Orang sukses: Alhamdulillah, ada kerjaan. Kerja kerja kerja! Selesai. Me: Alhamdulillah, ada kerjaan. Tapi, nanti aja deh. Lagi mager. Besoknya. DL masih lama. Ntar aja. Besoknya lagi. Ntar aja pas mepet DL. Pas udah DL. Ya ampun, gimana nih? Ak kudu mulai dari mana? *** Kaya gitu kok suka ngeluh hidup "cuma gitu-gitu aja". Flat. Monoton. Ya emang kamunya (kamu, We) ga ada aksi. Ga mau berubah. Udah gitu masih bisa senyam-senyum pula. Gila!