Saya menulis ini saat dua teman ngobrol kali ini sedang salat Magrib. Kebetulan saya lagi berhalangan, jadi kebagian jaga tas.
Sembari menunggu, sembari merangkum sedikit obrolan kami kali ini.
Saya itu orang yang suka ngobrol. Sukaaaaaaa bangeeeeet. Dengan siapa pun. Di mana pun. Ngobrolin apapun.
((( ngobrol so much)))
Karena dengan ngobrol, saya bisa tahu pemikiran orang, sikap orang dalam menghadapi sesuatu, cara-cara mereka mencari solusi saat dihadapkan dengan masalah. Dan itulah yang akan saya 'curi'.
Dan tema obrolan saya dan 2 teman kali ini seputar: insecure oh insecure.
Yang kemudian mengerucut pada: self acceptance.
Salah satu babak hidup yang akan kita alami sampai mati yang akan kita temui saat kita makin mengenal diri sendiri.
Mengenal diri sendiri. Memahami apa kelebihan dan kekurangan diri. Yang kelebihan, harus dipertahankan, klo perlu ditingkatkan. Yang kelemahan, sebisa mungkin di-upgrade.
Musuh terbesar manusia dalam proses self acceptance adalah diri sendiri. Yup. Rasa insecure--kepercayaan diri yang rendah--inner child, ketakutan-ketakutan terhadap masa depan, menjadi momok besar dalam diri.
Musuh besar kedua adalah ... Omongan orang. Susah Gais, tak menghiraukan apa kata orang. Apalagi klo sudah diremehkan, dibully, dicela, dipaksa menuruti standar mereka (yang kita semua tahu lah). Memaksa semua orang punya cerita yang sama dengannya. Wkwkwkw
Padahal omongan orang sering kali hanya berupa basa-basi. Habis ngomong, biasanya mereka lupa. Tapi, kok rasa sesek dan sakitnya membekas di hati. #errr
Insecure. Kudu ditelisik. Hal-hal apa saja yang membuat insecure. Dilist. Didata. Lalu cari solusi.
Aku, jelek.
Solusinya, perawatan. Dan ga harus yang ke klinik. Bisa cari produk yang sekiranya cocok sama kulit kita.
Aku, anak orang B aja. Ga kaya, tapi ga mlarat-mlarat juga.
Solusinya, kerja. Biar mandiri secara finansial. Biar bisa jajan. Biar bisa dolan. Biar bisa bantu ortu.
Aku, bodoh.
Ah, masa? Kamu bodoh secara akademik doang kali, tapi manajemen keuanganmu bagus.
Kamu mungkin bodoh dalam ngatur duit, tapi kamu pinter cari duit. Nah, lho.
Aku, ga PD dengan diri sendiri.
Bagian mana?
Kepribadian? Kan tinggal diperbaiki.
Aku, baperan. Sensi.
Iya, itu masalah kepribadian juga. Kamu kan udah tahu akar masalahnya, tinggal ubah aja. Lakukan perbaikan.
Aku, aku, aku ...
Masih banyak?
Manusia berproses tiap hari kok. Dan kita yang sekarang tentu saja beda dengan kita 1 tahun lalu atau 1 tahun yang akan datang.
Satu-satunya solusi menghadapi insecure, ya, cuma self acceptance. Penerimaan terhadap diri sendiri. Mau menerima sepaket. Ya kelebihannya, ya kelemahannya.
Iya, aku ga cantik. Makanya aku perawatan.
Iya, aku ga kaya. Makanya aku kerja.
Iya, aku bodoh. Makanya aku belajar.
Iya, aku baperan n sensi. Makanya aku belajar sabar.
Dan bahasan ini cuma 1/3 dari keseluruhan obrolan kami.
Ah, seru!
Komentar
Posting Komentar