Aku sudah menganggapnya
kakak. Dia keren sekali. Orangnya manis. Pinter, eh cerdas ding. Tingkat
kecerdasannya ngga Cuma intelektual, tetapi juga cerdas emosi, spiritual, dan
dewasa bingit. Apapun yang dia katakan selalu ada “sesuatunya”. Apapun yang dia
lakukan, pasti bisa membuatku untuk turut melakukannya. Ah dasar, dia
benar-benar magnet kebaikan untukku. Mengajarkanku bagaimana mencari ladang
amal. Mengajarkanku makna hidup. Mengajariku bersikap. Mengajariku bagaimana
meringankan yang berat dan membentuk senyum di kala marah, sedih, duka sedang
melanda. Ah, I LOVE YOU SO MUCH, my beloved sister.. Ana Uhibukillah… :* EK
Ada netizen yang upload foto anaknya 24/7, society fine-fine saja. Namun, ketika ada seorang netizen upload pendapat pribadi, di lapak sendiri, testimoni pribadi pula, dianggap sebagai ancaman. Yakni seseorang yang memilih Childfree!!! Padahal kalau dipikir-pikir, manusia itu makhluk dinamis. Apa yang dipikirkan detik ini, belum tentu lima menit berikutnya masih disepakati. Manusia itu makhluk terlabil sedunia, Beb. π No offens, ya Ges ya. Ak cuma menyoroti kenapa kita enggak siap menerima perbedaan. Soal perlakuan bar-bar Gitasav juga, pernah enggak kalian riset atau apa, ya, istilahnya, merenung #halah kenapa seorang Gitasav bisa sebrutal itu ke netizen? Lelahkah ida? Karena jauuuuh sebelum masalah childfree, ada soal ‘stunting’ juga yang dia sebut, dia juga sudah sering diserang dan dikata-katain. Hehe Istilahnya, ojo jiwit yen ora gelem dijiwit. Pas Gitasav nyerang balik, eh, netijen baper ✌️π«Άπ» Eh, ini saya bukan lagi membela ea. Cuma mencoba melihat dari 2 sisi. Soalny...
Komentar
Posting Komentar