Beberapa hari ini saya dibuat berpikir oleh ... Capek ternyata, melakukan pembelaan, pembenaran, menyanggah, membetulkan, pun bersungut-sungut bilang: EH, GA GITU.
Menjelaskan apa yang saya mau.
Menjelaskan apa yang saya tuju.
Ketika orang ga setuju, menyanggah, menolak, dan mencibir apa yang saya lakukan, apa yang saya pikirkan ... Lalu saya tersinggung, kemudian marah, menjelaskan dari A sampai Z kepada dia ...
Emm, capek.
Bahkan ketika sudah berhasil menjelaskan pun, hati ga tenang.
Hati masih dongkol.
Sampai akhirnya ... Saya sampai pada sebuah pemikiran. Yodahlah, let people have thought about me.
Toh, mereka sama kaya saya, punya otak.
Toh, mereka sama kaya saya, punya pikiran.
Toh, mereka sama kaya saya, punya pendapat.
Saya punya pendapat, saya bebas berpendapat. Begitu juga orang lain.
Mereka bebas berpendapat. Bebas beropini. Tapi, untuk kasus mencibir dan membully, memang saya belum bisa sepenuhnya memaklumi. Sering kali saya masih tersulut emosi, berpikir keras mencari balasan yang kalimat-kalimatnya berujung menyakiti.
Ah, betapa (sangat) busuknya saya.
Balik lagi ke kasus di atas.
Karena orang lain juga punya otak dan hati, Saya ga bisa memaksa mereka suka sama saya.
saya ga bisa memaksa mereka selalu suka sama saya.
Saya ga bisa memaksa mereka menghargai saya.
Saya ga bisa memaksa mereka mengiyakan apa mau saya.
Begitu juga ....
Mereka ga bisa memaksa saya untuk menyukai mereka.
Meraka ga bisa memaksa saya untuk selalu menyukai mereka.
Mereka ga bisa memaksa saya menghargai mereka.
Mereka ga bisa memaksa saya mengiyakan apa mau mereka.
Ga bisa.
Sangatlah benar kalimat bijak dari Sayyidina Ali berikut ini:
Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapa pun. Karena yang menyukaimu tidak butuh itu, dan yang membencimu tidak percaya itu.
Sekali lagi ....
Let people have thought about you. Biarkan mereka berpikir APA SAJA tentang dirimu. Biarkan.
Karena disanggah sekali pun, gak akan pernah ada ujungnya. Mereka punya pandangan sendiri.
Yang bisa kita lakukan cuma mengontrol reaksi. Karena soal tersinggung atau tidak kan tergantung reaksi apa yang kita berikan. Jadi, biarkan.
Komentar
Posting Komentar