Kemarin,
diajak temen buat beli jam di salah satu mall di Solo. Keliling sana keliling
sini, akhirnya masuk ke salah satu stan jam. Penjaganya seorang mbak-mbak dan
seorang bapak-bapak. Yang bapak-bapak ramahnya minta ampun. Sampai temen “pakewuh” kalau nggak jadi beli. #lol
Nah,
yang mbak-mbak, dari raut wajahnya kelihatan judes binti jutek gitu. Tapi, pas
saya “menyetorkan” jam yang mau dibeli *jadi, ceritanya yang beli jam malah
saya, temen saya nggak jadi beli. -___- Nah, pas si mbaknya lagi sibuk ngutak-ngutak
jam, saya lihat ada tempelan kertas di dinding. Saya perbesar pupil mata biar
isi tulisan bisa terbaca. Wow, ternyata isi tulisan tersebut adalah jadwal
waktu sholat sodara-sodara. Masya Allah sekali.
Saya
pun bertanya sama mbaknya, “Mbak, itu jadwal waktu sholat ya?”
Mbaknya:
“Iya, Mbak. Soalnya di sini kalo adzan ga denger.”
Saya:
“Oh iya sih mbak. Rame gini.”.
Gegara
kasus tersebut *jeilah, kasus* saya jadi merasa bersalah. Si mbak yang tadi
saya kira-kira orangnya judes, jutek, ternyata solehah sekali. Walau kaos yang
dipakai super ketat, celana jeans-nya juga nggak kalah ketat, tapi si mbaknya
masih istiqomah menjaga sholatnya. Memang friend,
sholat itu harga mati. Nggak bisa ditawar-tawar lagi. Semoga mbaknya tetap bisa istiqomah, semoga juga segera mendapat
hidayah untuk menutup aurat.
Ngomongin
soal sholat, mmmm.... sholat itu wajib hukumnya dan dipermudah dalam pelaksanaannya.
Kalau nggak bisa berdiri, ya duduk. Kalau nggak bisa duduk, ya tiduran. Kalau tiduran
pun tubuh nggak bisa digerakin, bisa kedip-kedipin mata.
Sholat
selain memang sudah menjadi kewajiban, ternyata menyimpan segudang manfaat. Kita
simak satu-satu yuk friend.
1.
Sholat bisa mencegah perbuatan keji dan
mungkar
QS. Al-Ankabut
ayat 45
وَاَقِيْمِ
الصَّلَوةَ اِنَّ الصَّلَوةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرَ
Artinya:
“Kerjakanlah sholat sesungguhnya sholat itu bisa mencegah perbuatan keji dan
munkar.”
Nah friend, buat kamu-kamu yang pengen jadi
anak baik, disayang sama teman, dibanggain sama ortu, yuk sholatnya diperbaiki.
Kamu-kamu yang sampai sebel sama diri sendiri karena merasa dirinya kok jahat
banget, ayuukkk, perbaiki sholatnya. Karena sholat yang baik akan membawa
pelakunya menjadi baik.
2.
Investasi kebaikan
QS.
Al-Baqarah ayat 110
وَاَقِيْمُوْ
الصَّلَوْةَ وَآتُوْالزَّكَوةَ وَمَاتُقَدِّمُوْا لاَ نْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ
عِنْدُاللهِط اِنَّ اللهَ بِمَا
تَعْمَلُوْنَ
بَصِيْرٌ
Artinya :
"Dan dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat dan apa-apa yang kamu
usahakan dari kebaikan bagi dirimu, tentu kamu akan dapat pahalanya pada sisi
Allah sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan."
Nah friend, kamu yang ingin berinvestasi
kebaikan, sholat adalah rekomendasi utama. Pahala mengalir, punya tabungan di
akhirat, yawes, tinggal menunggu
pembagian kunci surga aja. Hehe...
3.
Dijanjikan rahmat
QS.
An-Nuur ayat 56
وَاَقِيْمُوْ
الصَّلاَةَ وَآتُوْ الزَّكَوةَ وَاَطِيْعُوْ االرَّسُوْلَ لَعَلَكُمْ تُرْحَمُوْنَ
Artinya :
"Dan kerjakanlah sholat, berikanlah zakat, dan taat kepada Rasul, agar
supaya kalian semua diberi rahmat."
Hidup
di dunia ini, nggak ada yang lebih utama ketimbang rahmat dari-Nya. Mau harta
banyak, istri cantik, kedudukan tinggi kalau nggak dapat rahmat dari Allah,
aduh, nggak berkah. Rahmat itu berbanding lurus dengan berkah. Jadi kalau
rahmatnya aja nggak dapat, berkahnya juga nggak mau mendekat.
4.
Menghapus dosa dan kesalahan
Dari
Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
الصَّلَاةُ
الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ مَا لَمْ
تُغْشَ الْكَبَائِرُ
“Shalat lima waktu dan shalat Jum’at ke Jum’at
berikutnya adalah penghapus untuk dosa antara keduanya selama tidak melakukan
dosa besar.” (HR. Muslim).
Masya Allah sekali, jika
sholat kita teratur dan tidak bolong-bolong, bisa jadi kita menjadi seperti
bayi. Si mungil yang belum punya dosa. Yang hanya memandangnya saja bisa tumbuh
rasa sayang. Jadi, kasih sayang Allah yang mana yang masih kita sangsikan?
Dari Utsman bin Affan
radhiallahu anhu dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
مَا مِنْ امْرِئٍ مُسْلِمٍ
تَحْضُرُهُ صَلَاةٌ مَكْتُوبَةٌ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهَا وَخُشُوعَهَا وَرُكُوعَهَا إِلَّا
كَانَتْ كَفَّارَةً لِمَا قَبْلَهَا مِنْ الذُّنُوبِ مَا لَمْ يُؤْتِ كَبِيرَةً وَذَلِكَ
الدَّهْرَ كُلَّهُ
“Tidaklah
seorang muslim didatangi shalat fardlu, lalu dia membaguskan wudlunya dan
khusyu’nya dan shalatnya, melainkan itu menjadi penebus dosa-dosanya terdahulu,
selama dia tidak melakukan dosa besar. Dan itu (berlaku) pada sepanjang zaman.”
(HR. Muslim).
So,
masih mau main-main sama sholat?
Komentar
Posting Komentar