Karena semakin mengenal diri sendiri menjadikan tahu diri dan jadi jijik kalo sampai ada sifat ujub serta sombong menghampiri.
Berharap gemintang bintang dan sinar syahdu rembulan yang tampak layu. Tersapu awan berwarna abu.
Aku bak rembulan. Hanya satu. Sendiri. Namun, tak jarang bintang kerap mendekat. Menambah pendar cahaya. Menyibak layu di wajah syahduku.
Namun begitu, bintang tak selalu bisa menemani. Kadang, dia hilang tanpa sempat menyapa. Dipaksa sembunyi dari kabut yang menghalangi.
Jadi ... bulan kembali sendiri. Menikmati putaran di orbit. Menikmati pantulan sinar matahari. Ya. Hanya memantulkan.
Bulan. Tak bisa buat sinar sendiri. Pun, cantiknya hanya semu. Tak ada pantulan, tak ada wajah ayu di sana. Layu.
Berharap gemintang bintang dan sinar syahdu rembulan yang tampak layu. Tersapu awan berwarna abu.
Aku bak rembulan. Hanya satu. Sendiri. Namun, tak jarang bintang kerap mendekat. Menambah pendar cahaya. Menyibak layu di wajah syahduku.
Namun begitu, bintang tak selalu bisa menemani. Kadang, dia hilang tanpa sempat menyapa. Dipaksa sembunyi dari kabut yang menghalangi.
Jadi ... bulan kembali sendiri. Menikmati putaran di orbit. Menikmati pantulan sinar matahari. Ya. Hanya memantulkan.
Bulan. Tak bisa buat sinar sendiri. Pun, cantiknya hanya semu. Tak ada pantulan, tak ada wajah ayu di sana. Layu.
Komentar
Posting Komentar